Senin, 27 November 2017

Kepemimpinan dan Kekuatan


Kepemimpinan dan Kekuatan

“Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Dinamika Kelompok”



Dosen Pengampu :
Endah Retnani Wismaningsih, S.KM.,M.Kes





Disusun Oleh

David Septian Wiratama
Eka Chorizah Faradila
Bevy Dwi Anggraini
Meira Kusuma Wardani



Kekuatan
a.      Definisi menurut para ahli
1.      Menurut SWOT (Fred R.,2005:47) kekuatan adalah sumber daya ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisik khusus yang memberi keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2.      Kekuatan diartikan sebagai kemampuan dalam menggunakan gaya dalam bentuk mengangkat atau menahan suatau beban menurut ahli (Dwi Yogo dan Sulistyorini, 1991:25)
3.      Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting dari kondisi fisik secara keseluruhan, karena merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik (Friedrich 1969)
4.      Pate (1989:181) menyatakan bahwa kekuatan diartikan sebagai tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk suatu benda.
5.      Harsono (1998 : 47 ) mengartikan kekuatan sebagai energy untuk melawan satu tahanan atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan atau tension.
6.      Tetapi menurut Kirkendall dkk (1980:226) kekuatan adalah kemampuan atau kekuatan otot tubuh yang bekerja menggeluarkan energi untuk mengatasi atau melawan kontraksi dari luar yang berfungsi untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain atau memindahkan benda mendekati tubuh atau menjauhi tubuh.
b.      Arti Kekuatan (Strength) secara umum
1.      Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
2.      Strength atau kekuatan, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang diperlukan dalam peningkatan prestasi belajar bergerak.
3.      Kekuatan meruapakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam berolah raga karena dapat membantu meningkatkan komponen-komponen seperti kecepatan, kelincahan dan ketepatan.
2.1 Pengertian kemempipinan menurut para ahli
                  Adapun beberapa pengertian kemempinan menurut para ahli yaitu : pengertian kemempipinan menurut Hemhill dan Coons adalah perilaku dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang inigin dicapai bersama (shared goals).
  1. Menurut Tannenbaum, Weschler dan Masarik menyatakan bahwa kepepimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
  2. Menurut Stodgill menyatakan bahwa kepimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi. Pengertian kepimpinan menurut Katz dan Kahn menyatakan bahwa adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pnengarahan rutin organisasi.
  3. Menurut Raunch dan Behling menyatakan bahwa kepimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
  4. Menurut Jacobs dan Jacques menyatakan bahwa kepimpinan adalah suatu proses memberi arti atau pengarahan yang berarti terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
  5. Miftha Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi (1983:255). Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa memindahkan bentuk alasannya.
  6. Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seseorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
  7. C.N Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan dan pada kesempatan orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
  8. Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (Leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position of domninance and influence in a group).
2.2 Definisi kepemimpinan secara umum
                  Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada para pengikutnya dalam uapaya untuk mencapai tujuan organisasi. Cara alami untuk belajar kepepimpinan “melakukakn pekerjaan” dengan praktik seperti magang di praktisi, pengrajin, terampil seniman. Dalam hubungan ini, para ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberi pengajaran/instruksi.



2.3 Unsur – unsur yang mendasari kepemimpinan
                  Unsur – unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi – definisi yang dikemukakan diatas adalah :
1)      Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan)
2)      Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok
3)      Adanya unsur kerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
2.4 Sifat dasar kepemimpinan
                  Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu :
  1. Kecakapan memahami individual artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan.
  2. Kemampuan untuk menggungah semangat dan memberi inspirasi.
  3. Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang M. Amirin, 1983:15)




2.5 Teori – teori Kepemimpinan
a. Teori Genetik
            Penganut teori berpendapat bahwa,”pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk”(Leaders are born and not made). Pandangan teori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “ memiliki potensi” temasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena oran tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkat menjadi raja.
b.Teori Sosial
            Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan(Leaders are made and not born). Penganut teori berkyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin,hanya saja faktor lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.
            Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik, diajar, dan dilatih untuk menjadi pemimpin.Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau seorang raja asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin.

c.Teori Ekologik
            penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang dikembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
2.6 Syarat – syarat kepemimpinan
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan anatara lain :
  1. Kekuasaan
Kekuasaan adalah otoritasi dan legilitas yang memberikan wewenang kepada     pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
  1. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
  1. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun sosial, yang melebihi dari anggota biasa.
2.7 Ciri- ciri kepemimpinan yang baik
1. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat sehari-hari.
2. Kecakapan Berfikir Abstrak
Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang tinggi. Jadi, seseorang pemimppin harus dapat menganalisa dan memutuskan adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah membuat ribut menandakan emosinya belum mantap dan tidak memiliki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seseorang pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka seseorang pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi.
2.8       Peranan Pemimpin Kelompok
Secara umum Johnson dan Johnson (1987) mengkategorikan peranan pemimpin kelompok dalam dua fungsi, yaitu peranan yang berkalitan dengan tugas-tugas kelompok (task functions) dan peranan yang berkaitan dengan pemeliharaan suasana kelompok (maintenance functions). Masing-masing fungsi tersebut mencakup perilaku-perilaku tertentu.
1.      Task Functions
Task Functions adalah peranan pemimpin untuk membantu kelompok memilih dan merumuskan tujuan-tujuan bersama kelompok, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan. Untuk dapat melaksanakan tugas itu Johnson dan Johnson (1987) mengemukakan bahwa pemimpin kelompok harus dapat berfungsi sbb :
a.       Pemberi Informasi dan Pendapat
Memberikan fakta, ide-ide, pendapat, saran, dan informasi yang ada hubungannya untuk membantu kelompok.
b.      Pemulai
Mengusulkan tujuan-tujuan dan tugas-tugas kelompok untuk memulai kegiatan kelompok.
c.       Pemberi Arah dan Pembagi Peranan
Membuat rencana-rencana mengenai cara-cara memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas kelompok yang harus dilakukan.
d.      Peringkas
Menggabungkan ide-ide yang berhubungan dan menyimpulkan serta meringkas pokok-pokok materi yang didiskusikan.

e.       Menjadi Koordinator
Menunjukan hubungan antara berbagai ide yang masuk dan menyimpulkan serta menciptakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dari berbagai subkelompok dan anggota.
f.        Pembuat Diagnosis
Mencari sumber-sumber kesulitan yang dialami kelompok yang menghambat dalam mencapai tujuan-tujuannya.
g.      Pemberi Semangat
Mendorong tercapainya kualitas kerja kelompok yang tinggi.
h.      Penguji Kenyataan
Menilai beberapa alternative pemecahan masalah, dan menterapkannya pada situasi nyata untuk melihat apakah hal itu dapat dilaksanakan. Peranan-peranan tersebut memusatkan pada aspek-aspek pemecahan masalah secra    cermat untuk mencapai tujuan-tujuan kelompok.








2.      Maintenance Functions
Maintenance Functios adalah peranan pemimpin untuk memelihara kelompok dengan memelihara hubungan-hubungan pribadi para anggota kelompok. Untuk melaksanakan fungsi tersebut pemimpin kelompok harus dapat menjalankan peran-peran sebagai berikut:
a.       Pendorong Partisipasi
Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi, menghargai sumbangan-sumbangan pendapat, menunjukan sikap menerima, terbuka terhadap ide-ide anggota lain, ramah, dan responsive terhadap anggota kelompok.
b.      Penyelarasan dan Pendamai
Mendorong anggota kelompok untuk menganalisis secara konstruktif terhadap perbedaan-perbedaan pendapat mereka, mencari mufakat terhadap hal-hal yang tidak disetujui.
c.       Pengendor Tekanan
Menghilangkan tekanan-tekanan dan membuat suasana segar dalam kelompok dengan membuat lelucon, memberikan waktu istirahat dll.
d.      Penolong Komunikasi
Menunjukan ketrampilan-ketrampilan komunikasi yang baik, dan merasa yakin bahwa setiap anggota memahami apa yang dikatakan anggota lain.
e.       Penilai Suasana
Menanyakan perasaan-perasaan anggota menegenai cara kerja kelompok dan hubungannya dengan anggota lain dan mengungkapkan perasaannya sendiri.
f.        Pengamat Proses
Menilai efektifitas kerja kelompok.
g.      Perumus Kriteria
Mengemukakan kriteria dan tujuan-tujuan kelompok untuk membuat anggota kelompok sadar terhadap tujuan kegiatan dan kemajuan yang ingin dicapai.
h.      Pendengar yang aktif
Mendengarkan dan melayani dengan penuh perhatian , dapat menerima pendapat, dan membicarakan dengan kelompok bila terjadi ketidaksepakatan.
i.        Pembangun Kepercayaan
Menerima dan mendukung keterbukaan angota-anggota lain, dan mendorong anggota untuk mengambil resiko dan mengemukakan pendapat.
j.        Pemecahan Masalah Antarpribadi
Mengadakan diskusi terbuka untuk membicarakan pertentangan-pertentangan antar anggota kelompok dan memecahkannya serta meningkatkan kebersamaan.











                                                                                                                              

Daftar Pustaka
Avid, Fred R., 2006.Manajemen Strategis.Edisi Sepuluh,Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto, 2005.Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetititf, Penerbit Andi offset, Yogyakarta.
Rangkuti, Freddy.2006.Analisis SWOT Tehknik Membedah Kasus Bisnis, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Romlah Tatiek .1989. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok.Jakarta




0 komentar:

Posting Komentar