Kepemimpinan dan Kekuatan
“Tugas
ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Dinamika Kelompok”
Dosen
Pengampu :
Endah
Retnani Wismaningsih, S.KM.,M.Kes
Disusun
Oleh
David Septian Wiratama
Eka Chorizah Faradila
Bevy Dwi Anggraini
Meira Kusuma Wardani
Kekuatan
a.
Definisi
menurut para ahli
1. Menurut
SWOT (Fred R.,2005:47) kekuatan adalah sumber daya ketrampilan atau
keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat
dilayani. Kekuatan adalah kompetisik khusus yang memberi keunggulan kompetitif
bagi perusahaan di pasar.
2. Kekuatan
diartikan sebagai kemampuan dalam menggunakan gaya dalam bentuk mengangkat atau
menahan suatau beban menurut ahli (Dwi Yogo dan Sulistyorini, 1991:25)
3. Kekuatan
merupakan komponen yang sangat penting dari kondisi fisik secara keseluruhan,
karena merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik (Friedrich 1969)
4. Pate
(1989:181) menyatakan bahwa kekuatan diartikan sebagai tenaga yang dipakai
untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk suatu benda.
5. Harsono
(1998 : 47 ) mengartikan kekuatan sebagai energy untuk melawan satu tahanan
atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan atau tension.
6. Tetapi
menurut Kirkendall dkk (1980:226) kekuatan adalah kemampuan atau kekuatan otot
tubuh yang bekerja menggeluarkan energi untuk mengatasi atau melawan kontraksi
dari luar yang berfungsi untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain
atau memindahkan benda mendekati tubuh atau menjauhi tubuh.
b.
Arti
Kekuatan (Strength) secara umum
1. Kekuatan
adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam
mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
2. Strength
atau kekuatan, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang diperlukan
dalam peningkatan prestasi belajar bergerak.
3. Kekuatan
meruapakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam berolah
raga karena dapat membantu meningkatkan komponen-komponen seperti kecepatan,
kelincahan dan ketepatan.
2.1 Pengertian kemempipinan
menurut para ahli
Adapun
beberapa pengertian kemempinan menurut para ahli yaitu : pengertian
kemempipinan menurut Hemhill dan Coons adalah perilaku dari seseorang individu
yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang inigin
dicapai bersama (shared goals).
- Menurut Tannenbaum, Weschler dan Masarik menyatakan bahwa kepepimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
- Menurut Stodgill menyatakan bahwa kepimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi. Pengertian kepimpinan menurut Katz dan Kahn menyatakan bahwa adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pnengarahan rutin organisasi.
- Menurut Raunch dan Behling menyatakan bahwa kepimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
- Menurut Jacobs dan Jacques menyatakan bahwa kepimpinan adalah suatu proses memberi arti atau pengarahan yang berarti terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
- Miftha Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi (1983:255). Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa memindahkan bentuk alasannya.
- Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seseorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
- C.N Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan dan pada kesempatan orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
- Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (Leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position of domninance and influence in a group).
2.2 Definisi kepemimpinan
secara umum
Kepemimpinan merupakan proses
mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada para pengikutnya dalam
uapaya untuk mencapai tujuan organisasi. Cara alami untuk belajar kepepimpinan
“melakukakn pekerjaan” dengan praktik seperti magang di praktisi, pengrajin,
terampil seniman. Dalam hubungan ini, para ahli diharapkan sebagai bagian dari
perannya memberi pengajaran/instruksi.
2.3 Unsur – unsur yang mendasari kepemimpinan
Unsur – unsur yang mendasari
kepemimpinan dari definisi – definisi yang dikemukakan diatas adalah :
1) Kemampuan
mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan)
2) Kemampuan
mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok
3) Adanya
unsur kerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
2.4 Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari
kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan bahwa
kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu :
- Kecakapan memahami individual artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan.
- Kemampuan untuk menggungah semangat dan memberi inspirasi.
- Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang M. Amirin, 1983:15)
2.5 Teori – teori
Kepemimpinan
a. Teori Genetik
Penganut teori berpendapat
bahwa,”pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk”(Leaders are born and not
made). Pandangan teori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena
“keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori
keturunan ini dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “ memiliki
potensi” temasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang
disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya
dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena oran
tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan
diangkat menjadi raja.
b.Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat
bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan(Leaders
are made and not born). Penganut teori berkyakinan bahwa semua orang itu sama
dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau
bakat untuk menjadi pemimpin,hanya saja faktor lingkungan atau faktor pendukung
yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik
dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.
Pandangan penganut teori ini bahwa,
setiap orang dapat dididik, diajar, dan dilatih untuk menjadi pemimpin.Intinya,
bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan
merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau seorang raja asalkan
dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin.
c.Teori Ekologik
penganut teori ini berpendapat
bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah
memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang dikembangkan lebih lanjut
bakat-bakat yang telah dimiliki.
2.6 Syarat – syarat
kepemimpinan
Ada
tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan anatara lain :
- Kekuasaan
Kekuasaan
adalah otoritasi dan legilitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan
menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas
tertentu.
- Kewibawaan
Kewibawaan
merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur
orang lain dan patuh padanya.
- Kemampuan
Kemampuan
adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun
sosial, yang melebihi dari anggota biasa.
2.7 Ciri- ciri kepemimpinan
yang baik
1.
Penglihatan Sosial
Artinya
suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam
masyarakat sehari-hari.
2.
Kecakapan Berfikir Abstrak
Dalam
arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang
tinggi. Jadi, seseorang pemimppin harus dapat menganalisa dan memutuskan adanya
gejala yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan
organisasi.
3.
Keseimbangan Emosi
Orang
yang mudah naik darah membuat ribut menandakan emosinya belum mantap dan tidak
memiliki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab
seseorang pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka
seseorang pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi.
2.8 Peranan Pemimpin Kelompok
Secara umum Johnson dan Johnson
(1987) mengkategorikan peranan pemimpin kelompok dalam dua fungsi, yaitu
peranan yang berkalitan dengan tugas-tugas kelompok (task functions) dan
peranan yang berkaitan dengan pemeliharaan suasana kelompok (maintenance
functions). Masing-masing fungsi tersebut mencakup perilaku-perilaku tertentu.
1.
Task
Functions
Task Functions
adalah peranan pemimpin untuk membantu kelompok memilih dan merumuskan
tujuan-tujuan bersama kelompok, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
pencapaian tujuan. Untuk dapat melaksanakan tugas itu Johnson dan Johnson
(1987) mengemukakan bahwa pemimpin kelompok harus dapat berfungsi sbb :
a.
Pemberi Informasi dan
Pendapat
Memberikan fakta, ide-ide, pendapat, saran, dan
informasi yang ada hubungannya untuk membantu kelompok.
b.
Pemulai
Mengusulkan tujuan-tujuan dan tugas-tugas kelompok
untuk memulai kegiatan kelompok.
c.
Pemberi Arah dan Pembagi
Peranan
Membuat rencana-rencana mengenai cara-cara memusatkan
perhatian terhadap tugas-tugas kelompok yang harus dilakukan.
d.
Peringkas
Menggabungkan ide-ide yang berhubungan dan menyimpulkan
serta meringkas pokok-pokok materi yang didiskusikan.
e.
Menjadi Koordinator
Menunjukan hubungan antara berbagai ide yang masuk dan
menyimpulkan serta menciptakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dari berbagai
subkelompok dan anggota.
f.
Pembuat Diagnosis
Mencari sumber-sumber kesulitan yang dialami kelompok
yang menghambat dalam mencapai tujuan-tujuannya.
g.
Pemberi Semangat
Mendorong tercapainya kualitas kerja kelompok yang
tinggi.
h.
Penguji Kenyataan
Menilai beberapa alternative pemecahan masalah, dan
menterapkannya pada situasi nyata untuk melihat apakah hal itu dapat
dilaksanakan. Peranan-peranan
tersebut memusatkan pada aspek-aspek pemecahan masalah secra cermat
untuk mencapai tujuan-tujuan kelompok.
2.
Maintenance
Functions
Maintenance
Functios adalah peranan pemimpin untuk memelihara
kelompok dengan memelihara hubungan-hubungan pribadi para anggota kelompok.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut pemimpin kelompok harus dapat menjalankan
peran-peran sebagai berikut:
a.
Pendorong Partisipasi
Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi,
menghargai sumbangan-sumbangan pendapat, menunjukan sikap menerima, terbuka
terhadap ide-ide anggota lain, ramah, dan responsive terhadap anggota kelompok.
b.
Penyelarasan dan Pendamai
Mendorong anggota kelompok untuk menganalisis secara konstruktif
terhadap perbedaan-perbedaan pendapat mereka, mencari mufakat terhadap hal-hal
yang tidak disetujui.
c.
Pengendor Tekanan
Menghilangkan tekanan-tekanan dan membuat suasana
segar dalam kelompok dengan membuat lelucon, memberikan waktu istirahat dll.
d.
Penolong Komunikasi
Menunjukan ketrampilan-ketrampilan komunikasi yang
baik, dan merasa yakin bahwa setiap anggota memahami apa yang dikatakan anggota
lain.
e.
Penilai Suasana
Menanyakan perasaan-perasaan anggota menegenai cara
kerja kelompok dan hubungannya dengan anggota lain dan mengungkapkan
perasaannya sendiri.
f.
Pengamat Proses
Menilai efektifitas kerja kelompok.
g.
Perumus Kriteria
Mengemukakan kriteria dan tujuan-tujuan kelompok untuk
membuat anggota kelompok sadar terhadap tujuan kegiatan dan kemajuan yang ingin
dicapai.
h.
Pendengar yang aktif
Mendengarkan dan melayani dengan penuh perhatian ,
dapat menerima pendapat, dan membicarakan dengan kelompok bila terjadi
ketidaksepakatan.
i.
Pembangun Kepercayaan
Menerima dan mendukung keterbukaan angota-anggota
lain, dan mendorong anggota untuk mengambil resiko dan mengemukakan pendapat.
j.
Pemecahan Masalah
Antarpribadi
Mengadakan diskusi
terbuka untuk membicarakan pertentangan-pertentangan antar anggota kelompok dan
memecahkannya serta meningkatkan kebersamaan.
Daftar Pustaka
Avid,
Fred R., 2006.Manajemen Strategis.Edisi Sepuluh,Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Jogiyanto,
2005.Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetititf, Penerbit Andi
offset, Yogyakarta.
Rangkuti,
Freddy.2006.Analisis SWOT Tehknik Membedah Kasus Bisnis, PT.Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Romlah
Tatiek .1989. Teori dan Praktek Bimbingan
Kelompok.Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar