Gizi Kesehatan Masyarakat
Istilah gizi atau ilmu gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950-an, sebagai terjemahan dari kata bahasa inggris “nutrition”. Kata gizi berasal dari kata “ghidza” dalam bahasa Arab, yang berarti makanan. Kata “ghidza” dalam dialek Mesir dibaca “gizi”.
Ilmu gizi mula-mula hanya mencakup ruang lingkup yang
sangat sempit, tetapi dalam perkembangannya melebar meliputi suatu kawasan
studi yang luas. Definisi ilmu gizi mula-mula yaitu ilmu yang mempelajari nasib
makanan sejak ditelan sampai diubanh menjadi bahgian tubuh dan
energi/diekskresikan sebagai zat sisa. Tujuan akhir ilmu ini adalah mencapai,
memperbaiki dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan. Dalam
pelaksanaan mencapai tujuan ini, dirasakan bahwa ruang lingkup studi terlalu
sempit dan dengan perhatian yang seperti itu, sukar untuk mencapai tujuan akhir
tersebut.
Maka ruang lingkup studi ilmu gizi diperlebar dan diberi
definisi yang lebih luas. Definisi sekarang menjadi, ilmu yang mempelajari hal
ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh. Definisi tersebut yang
dipergunakan di Indonesia. Banyak ahli gizi yang berasal dari peofesi dokter
dan sekarang semakin bertambah jumlah ahli gizi yang bahkan dari sarjana
pertanian.
Definisi gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang
yaitu :
1.
Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan
dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan
tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
2.
Sekarang : selain untuk kesehatan, juga
dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan
perkembangan otak, kemampuan beljar dan produktivitas kerja.
Beberapa
pengertian atau istilah dalam gizi :
1.
Ilmu Gizi (Nutrience Sciences) adalah ilmu
yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan
optimal dalam tubuh.
2.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara optimal melalui proses
digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan jehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.
3.
Zat Gizi (Nutrients) adalah katan kimia
yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
4.
Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
5.
Pangan adalah istilah umum untuk semua
bahan yang dapat dijadikan makanan.
6.
Makanan adalah bahan selain obat yang
mengandung zat-zat gizi dan atau unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah
menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
7.
Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan
mentah.
B. Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang
lingkup ilmu gizi berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi Amerika tahun 1995
(Soekirman, 2001) dinagi kedalam empat kelompok yaitu Gizi Seluler, Pangan,
Gizi Masyarakat dan Gizi Organ Sistem, atas dasr pemahaman tersebut, WHO
menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan
seoanjang siklus kehidupan. Dengan pengertian itu WHO membagi ruang lingkup
Ilmu Gizi ke dalam tig kelompok beasr, yaitu :
1. Kelompok
gizi biologi dan metabolik
2. Kelompok
gizi perorangan sepanjang siklus hidup
3. Gizi
masyarakat baik bersifat lokal, nasional, regional dan global
C. Pengelompokan Zat Gizi
Makanan
yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang
bermanfaat dan ada pula yang tidak manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat
tersebut dapat berupa enzim, gizi maupun toksik (racun). Zat gizi merupakan
unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan
manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi
yang berbeda antara makanan yang satu dengan yang lainnya.
Zat gizi dikelompokkan
berdasarkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1.
Berdasarkan Fungsinya
Masing-masing
zat gizi memiliki fungsi yang spesifik dan tidak dapat berdiri sendiri dalam
membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Menurut Almatsier (2011),
zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan.
a. Zat
Gizi Sebagai Sumber Energi
Sebagai
sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses
metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong sebagai zat yang berfungsi
memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Ketiga zat tersebut
memberikan sumbangan energi bagi tubuh dan terdapat dalam jumlah paling banyak
dalam bahan pangan. Namun penyumbang
energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat
Gizi untuk Pertumbuhan dam Mempertahankan Jaringan Tubuh
Zat
gizi ini memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia
serta berfungsi sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan
fungsi organ tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein,
lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam
proses pertumbuhan adalah protein.
c. Zat
Gizi Sebagai Pengatur atau Regulasi Proses di Dalam Tubuh
Protein
mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya
memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibody sebagai penangkal organisme
yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi,
fungsi normal saraf dan otot serta banyak proses lain yang terjadi di dalam
tubuh termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di
dalam tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan dan mengatur
suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-siasa atau ekskresi dan
lain-lain.dalam melaksananakn fungsinya di dalam tubuh , zat-zat gizi saling berhubungan
erat, sehingga terdapat saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
1. Berdasarkan Jumlah
Berdasarkan
jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagi dua, yaitu :
A. Zat
Gizi Makro
Zat
gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkandalam jumlah besar dengan satuan
gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro dalah karbohidrat, lemak
dan protein.
a. Karbohidrat
Merupakan
senyawa organik yang mengandung unsur Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada
umumnya unsur Hidrogen dan Oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O.
Fungsi utama karbohidrat yaitu sebagai sumber energi utama bagi tubuh. sumber
karbohidrat yaitu biji-bijian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sagu, daging dan
hati. Jenis karbohidrat di kelompokkan menjadi tiga yaiti Monosakarida, Disakarida
dan Polisakarida.
b. Lemak
Lemak
disebut juga dengan lipid yang merupakan sumber energi yang dapat menyediakan
energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari pada yang diberikan karbohidrat atau
protein. Sumber lemak nabati yaitu minyak kelapa, minyak jagung, margarin dan
kacang-kacangan. Sumber lemak hewani yaitu susu, telur, daging, unggas dan
mentega. Asam lemak dibagi menjadi dua yaitu asam lemak Esensial (linoleat,
linolenat, arcchidonat) dan Non Esensial (asam palmitat, asam butirat, asam
kaproat, asam stearat dan asam laurat).
c. Protein
Protein merupakan zat
makanan yang mengandung nitrogrn, yang diyakinin sebagai faktor penting untuk
menjalankan fungsi-fungsi tubuh, sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa
adanya protein (Mulder, 1938). Protein merupakan komponen terbesar setelah air,
tersebar diseluruh tubuh, otot, kulit, rambut, jantung, paru dan otak. Protein
merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh karena selain berfungsi
sebagai sumber energi, namun juga berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan zat
pengatur di dalam tubuh. selain zat pembangun fungsi utama bagi tubuh adalah
membentuk jaringan baru serta memelihara jaringan yang telah ada (pengganti
jaringan yang aus atau rusak). Sumber protein nabati dari tahu, tempe, oncom
dan kacang-kacangan. Sumber protein hewani dari daging, ikan, susu, keju, sea
food, dll. Protein merupakan polimer asam amino dibagi menjdai dua yaitu asam
amino esensial (tidak dapat dibuat oleh tubuh) dan asam amino non esensial
(dapat dibuat sendiri di dalam tubuh).
B. Zat
Gizi Mikro
Zat gizi makro adalah zat
gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit. Zat gizi yang
termasuk dalam zat gizi mikro adalah vitamin, mineral dan air.
a. Vitamin
Kata
vitamin berasal darin gabungan kata bahasa latin yaitu “vita” yang berarti
hidup dan “amina” yang mengacu pada gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N). Vitamin berperan penting dalam proses pertumbuhan, mempertahankan
kesehatan dan proses metabolisme normal. Vitamin juga berfungsi sebagai
pengatiur metabolisme tubuh, unit pelindung, biokatalis dan merupakan bagian
dari enzim. Jenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu vitamin
yang larut dalam air (Vitamin B dan Vitamin C) dan vitamin yang larut dalam
lemak (Vitamin A. D, E, K). Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan didalam jaringan adiposa (lemak)
dan di dalam hati.
b. Mineral
Mineral adalah suatu zat
padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara
alamiah oleh proses-proses an-organik, mempunyai sifat kimia dan fisika
tertentu dan mempunyai atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal
sebagai struktur kristal. Berdasarka jumlah yang dibutuhkan tubuh, mineral
diklasifikasikan sebagai Makro Mineral ( Ca, Na, K, Cl, P, Mg, S) dan Mikro
Mineral (Fe, I, Mn, Cu, Zn). Mineral juga berperan penting dalam pembentukan
struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot
dan respon syaraf serta dalam pembekuan darah.
c. Air
Air dalam tubuh merupakan
unsur esensial . jaringan yang metabolismenya paling aktif mengandung air yang
terbanyak, misalnya otot. Air dalam tubuh orang dewasa twrdapat sekitar 60%
dari berat badannya (47 liter). Dalam tubuh air merupakan dasar bagi cairan intraselular dan
ekstraselular, menjadi konstituen semua sekresi dan ekskresi tubuh. air
berfungsi membantu proses pencernaan makanan, mengatur zat-zat gizi ke seluruh
tubuh, mengeluarkan sisa-sisa pencernaan makanan, melumasi persendian dan
mengurangi resiko batu ginjal.
Sumber :
H.R,
Hasdianah dkk. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha
Medika
.
Marmi.
2013. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muchtadi,
Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta
Purwitasari,
Desi dan Maryanti, Dwi. 2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Proverawati,
Atikah dan Kusuma Wati, Erna. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Respati
Ambarwati, Fitri. 2012. Ilmu Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Cakrawala
Ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar